![]() |
INTERAKSI SOSIAL DAN SOSIALISASI |
Interaksi sosial adalah proses di mana orang - orang yang menjalin kontak dan berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Yang terpenting dalam interaksi sosial adalah pengaruh timbal balik. Agar interaksi sosial dapat berlangsung dengan lancar dibutuhkan dua syarat, yaitu harus ada kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial terjadi antara manusia dengan manusia. Kontak sosial dapat dilakukan secara face to face atau secara langsung dan dapat dilakukan secara tidak langsung dengan menggunakan media perantara, seperti surat, telepon rumah, handphone, telegram, internet.
Untuk terjadinya interaksi
social, di samping kontak social, diperlukan juga komunikasi. Manusia
mengembangkan komunikasi dalam dua bentuk, yaitu komunikasi non-verbal dan
komunikasi verbal. Komunikasi non-verbal adalah komunikasi dengan menggunakan
bahasa - bahasa isyarat, seperti anggukan dan gelengan kepala, kepalan tangan,
menangis, tertawa, tersenyum, dan sebagainya. Bahasa - bahasa isyarat tersebut
mempunyai makna bersama dan bersifat standar. Sedangkan komunikasi verbal
adalah komunikasi melalui kata - kata. Kata - kata adalah simbol - simbol suara
yang mempunyai arti bersama dan bersifat standar. Melalui simbol - simbol suara
yang mempunyai arti bersama dan bersifat standar inilah antarmanusia dapat
saling memahami.
Ketertiban masyarakat tidak
lahir dari proses yang bersifat kodrati atau bersifat alamiah, melainkan lahir
melalui proses belajar. Proses belajar seperti itu berlangsung secara terus
menerus sepanjang hayat dan sepanjang masyarakat itu masih ada. Proses belajar
seperti itulah yang dalam sosiologi disebut dengan sosialisasi. Melalui
sosialisasi individu - individu masyarakat belajar mengetahui dan memahami
perilaku apaakah yang harus dilakukan dan perilaku apakah yang harus tidak
dilakukan dalam masyarakat. Melalui sosialisasi anggota masyarakat akan saling
mengetahui peranan masing - masing dalam masyarakat, dan karena itu anggota
masyarakat dapat berperilaku sesuai dengan peranan sosial masing - masing itu,
tepat sesuai yang diharapkan oleh norma - norma sosial yang ada. Sosialisasi
adalah suatu proses belajar yang seseorang menghayati (internalisasi) norma -
norma sosial di mana ia hidup sehingga menjadi individu yang baik. Proses
sosialisasi mempunyai peran yang sangat penting bagi keberlangsungan keadaan tertib
masyarakat. Hanya melalui sosialisasi itu norma - norma sosial dapat diwariskan
dari generasi ke genarasi. Bagi individu, sosialisasi juga mempunyai peran yang
cukup penting. Melalui sosialisasi individu sebagai anggota masyarakat dapat
hidup normal dalam masyarakat. Keluarga merupakan lembaga yang pertama dan
sangat penting yang menjalankan sosialisasi terhadap individu manusia. Lembaga
lain yang juga menjalankan sosialisasi adalah sekolah dan kelompok bermain, dan
masih banyak lembaga lainnya.
Kepribadian seseorang
terbentuk melalui sebuah proses yang panjang. Paling tidak ada 4 faktor yang
membentuk kepribadian seseorang, yaitu pembawaan, lingkungan fisik, kelompok
dan kebudayaan.
Secara umum bentuk interaksi
sosial dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bentuk interaksi sosial yang
menghasilkan kerjasama, dan bentuk interaksi sosial yang menghasilkan
perpecahan.
Syarat Terjadinya Kontak
Sosial
Agar interaksi dapat
berlangsung dibutuhkan dua syarat yaitu: adanya kontak sosial dan komunikasi.
Pernahkan kalian mengunjungi sebuah candi dan pernahkan kalian memegang sebuah
patung ? Ketika kalian memegang sebuah patung adakah reaksi balik dari
patung tersebut ? Tentu tidak. Kontak dengan benda mati tidak dapat
dikategorikan sebagai kontak sosial karena tidak mendapatkan reaksi dari benda
- benda mati tersebut.
a. Interaksi Sosial
Bagaimana bila yang kalian
pegang itu adalah hidung temanmu ? Apakah mereka hanya diam saja seperti
benda - benda mati. Tentu saja tidak. Mereka akan memberikan reaksi terhadap
tindakanmu. Teman yang kalian pegang hidungnya bisa saja akan marah dan
menganggap sebagai bentuk penghinaan dan merupakan tantangan untuk berkelahi.
Tindakan yang kalian lakukan dapat dikategorikan sebagai kontak sosial karena
mendapatkan reaksi dari orang lain.
Jadi kontak sosial terjadi
bila melibatkan antarmanusia dan antarmanusia tersebut saling memberikan aksi dan
reaksi. Kontak sosial tidak dapat terjadi antara manusia dengan benda mati.
Kontak sosial dapat berlangsung melalui dua bentuk, yaitu: kontak sosial secara
langsung (face to face) dan secara tidak langsung (melalui media perantara).
Pernahkan kalian berjabat
tangan dengan orang lain dan pernahkan kalian mengirim SMS, menelepon atau
mengirim surat yang kalian tujukan kepada orang lain ? Tentu kalian semua
pernah melakukannya. Berjabat tangan dengan orangtua, guru, dan teman merupakan
contoh - contoh kontak sosial yang dilakukan secara langsung. Sedangkan
mengirim SMS, menelepon dan berkirim surat merupakan contoh kontak sosial yang
dilakukan secara tidak langsung karena menggunakan perantara. Pada zaman modern
seperti sekarang orang menjalin kontak sosial dengan orang lain tidak harus
dilakukan secara langsung (face to face), melainkan bisa memanfaatkan media
sebagai perantara, seperti handphone, telepon rumah, surat, internet, telegram,
bahkan orang.
Kontak sosial saja belum
cukup untuk menjalin interaksi sosial dengan orang lain, masih dibutuhkan
syarat lain yaitu: adanya komunikasi. Dalam menjalin kontak sosial diharapkan
orang lain mengerti dan memahami pesan yang disampaikan. Agar orang lain
mengerti dan memahami pesan yang disampaikan dibutuhkan apa yang disebut dengan
komunikasi. Tanpa sadar ketika ditanya oleh orangtua, apakah kalian mau
dimasakkan nasi goreng ? Kalian menjawabnya dengan anggukan kepala atau
menggelengkan kepala. Pada masa kecil tentu kalian pernah menangis dan sampai
sekarangpun tentu kalian pernah tertawa atau tersenyum. Kalian mungkin juga
pernah menyaksikan orang mengepalkan tangan dengan wajah memerah yang diarahkan
kepada orang lain. Menganggukkan dan menggelengkan kepala, menangis, tertawa,
tersenyum, dan mengepalkan tangan adalah contoh - contoh bahasa isyarat yang
dikembangkan oleh manusia dalam melakukan komunikasi. Komunikasi dengan
menggunakan bahasa - bahasa isyarat tersebut disebut dengan komunikasi
nonverbal.
Apakah dalam berkomunikasi,
baik di rumah, sekolah, di luar rumah maupun di pasar, kalian hanya menggunakan
bahasa - bahasa isyarat ? Tentunya tidak demikian. Dalam melakukan
komunikasi kalian tentu tidak hanya menggunakan komunikasi nonverbal tersebut.
Dalam komunikasi kalian juga menggunakan kata - kata, yang mengandung arti
bersama dan bersifat standar. Komunikasi dengan menggunakan kata - kata ini
disebut dengan komunikasi verbal.
b. Bentuk Bentuk Interaksi
Sosial
Secara umum bentuk interaksi
sosial dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bentuk interaksi sosial yang
menghasilkan kerjasama (Asosiatif), dan bentuk interaksi sosial yang
menghasilkan perpecahan (Disasosiatif)
Bentuk Interaksi Sosial yang
Menghasilkan Kerjasama
a. Kerjasama
Kerjasama adalah bentuk
utama proses interaksi sosial. Pada masyarakat pedesaan kerjasama sudah sangat
mendarah daging. Hampir setiap pekerjaan besar umumnya dikerjakan secara
bergotongroyong, seperti memperbaiki jalan, membuat rumah, memperbaiki
bendungan, dan lain - lain. Pada masyarakat perkotaan pun masih ada juga bentuk
kerjasama, misal menjaga keamanan wilayah, membersihkan lingkungan,
membersihkan tempat ibadah, dan lain - lain.
b. Akomodasi
Akomodasi adalah proses
penyesuaian sosial untuk meredakan pertentangan. Dalam akomodasi masing -
masing kelompok yang betentangan berusaha berakomodasi menghilangkan gap atau
jarak yang menjadi pangkal pertentangan. Contoh, dua kampung yang sebelumnya
berseteru, kemudian mengadakan perdamaian.
c. Akulturasi
Akulturasi adalah proses
sosial di mana suatu kebudayaan menerima unsur - unsur dari suatu kebudayaan
lain tanpa menyebabkan hilangnya bentuk kepribadian sendiri. Contoh, arsitektur
candi di Indonesia pada dasarnya adalah bentuk punden berundak yang merupakan
budaya asli Indonesia. Kenduri, upacara selamatan kematian dan lain - lain juga
merupakan bentuk akulturasi antara Hindu dan Islam.
Bentuk Interaksi Sosial Yang
Menghasilkan Perpecahan
a. Persaingan
Persaingan adalah bentuk
usaha yang dilakukan agar memperoleh kemenangan atau hasil yang lebih tanpa
menimbulkan benturan fisik. Bentuknya, misal persaingan usaha, persaingan untuk
menjadi kepala desa, kepala daerah, menjadi presiden. Secara garis besar,
persaingan dibedakan antara persaingan sehat dengan persaingan tidak sehat.
Contoh persaingan sehat adalah persaingan mendapatkan prestasi atau rangking
tertinggi di kelasnya. Sedangkan contoh persaingan tidak sehat adalah
menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kemenangan. Nah, kalian coba mencari
contoh bentuk persaingan sehat dan tidak sehat yang lain.
b. Kontroversi
Kontroversi merupakan bentuk
interaksi sosial yang berada di antara persaingan dan konfl ik. Wujudnya antara
lain, rasa tidak senang, kebencian.
c. Konflik
Konflik adalah interaksi sosial
akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang mendasar, sehingga
menimbulkan jarak yang tas di antara mereka yang berkonflik. Mereka yang
berkonflik umumnya melakukan sesuatu yang tidak wajar bahkan saling
menjatuhkan. Perebutan wilayah antar negara juga dapat dikategorikan dalam
konflik.
Sosialisasi
Kalian masih ingat, sejak
kecil hingga sekarang pun kita diajari oleh orangtua kita tentang perilaku yang
boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan, yang baik dan yang buruk, yang sopan
dan yang tidak sopan, hak dan kewajiban, dan sebagainya. Kalian mungkin juga
pernah mengajari adik - adikmu bila menerima sesuatu pemberian dari orang lain
tidak boleh menggunakan tangan kiri dan harus menggunakan tangan kanan. Adikmu
juga harus mengucapkan terima kasih kepada orang tersebut. Di rumah orangtua
selalu mengajarkan kepada kalian bahwa kalian harus menghormati orang yang
lebih tua, sebelum makan harus mencuci tangan dan berdoa terlebih dahulu, bila
bertamu ke rumah teman harus mengucapkan salam, tidak boleh mengambil barang
milik orang lain tanpa ijin, dan sebagainya.
Di sekolah kalian diajari
oleh guru untuk mentaati semua peraturan sekolah, untuk mengucapkan salam
kepada setiap guru, harus berbakti kepada orangtua, menghormati guru, berdoa
sebelum dan setelah pelajaran, dan sebagainya. Guru memberi hukuman kepada
kalian bila datang terlambat, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, tidak tertib
selama mengikuti pelajaran, dan sebagainya. Guru di sekolah mengajak kepada
kalian semua untuk menjadi anak yang pandai, taat dan patuh, sopan dan santun,
hormat kepada orangtua dan guru.
Di lingkungan masyarakat
kalian diharapkan untuk menjadi anggota masyarakat yang baik. Di lingkungan
masyarakat kalian tidak diperbolehkan minum - minuman keras, mengkonsumsi obat
- obatan terlarang, ngebut, berkelahi, dan sebagainya. Sebaliknya kalian
diharapkan hidup rukun, saling tolong menolong, saling menghormati, gotong
royong, dan sebagainya.
Dari bacaan di atas, apa
yang dapat kalian simpulkan ? Apa yang diajarkan oleh orangtua, kakak,
guru, teman, dan masyarakat kepada kalian, dan proses belajar yang kalian
lakukan sendiri tidak lain agar kalian menjadi anggota keluarga, siswa, teman,
dan anggota masyarakat yang baik. Orang yang baik adalah orang yang berperilaku
sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat itu. Orang menghidari
dan menjahui apa yang menjadi larangan dari masyarakat. Bila semua orang baik
maka akan tercipta masyarakat yang tertib. Ketertiban masyarakat tidak lahir
dari proses yang bersifat kodrati atau bersifat alamiah, melainkan lahir
melalui proses belajar. Proses belajar seperti itu berlangsung secara terus
menerus sepanjang hayat dan sepanjang masyarakat itu masih ada.
Proses belajar seperti
itulah yang dalam sosiologi disebut dengan sosialisasi. Melalui sosialisasi
individuindividu masyarakat belajar mengetahui dan memahami perilaku apakah
yang boleh dilakukan dan perilaku apakah yang tidak boleh dilakukan dalam
masyarakat.
Proses pembelajaran yang
diberikan oleh lingkungan keluarga , sekolah, dan masyarakat kepada individu,
dan proses belajar peran yang dilakukan secara perorangan seperti digambarkan
di atas disebut dengan sosialisasi . Melalui sosialisasi anggota masyarakat
akan saling
mengetahui peranan masing -
masing dalam masyarakat, dan karena itu anggota masayarakat dapat berperilaku
sesuai dengan peranan sosial masing - masing itu, tepat sesuai yang diharapkan
oleh norma - norma sosial yang ada. Selanjutnya antar anggota masyarakat dapat
saling menyerasikan dan menyesuaikan perilakunya ketika melakukan interaksi
sosial . Bila demikian, apa sebenarnya yang dimaksudkan dengan
sosialisasi ?
Sosialisasi adalah
suatu proses belajar yang seseorang menghayati (internalisasi) norma-norma
sosial di mana ia hidup sehingga menjadi individu yang baik. Atau sosialisasi
adalah suatu proses mempelajari kebiasaan dan tata kelakukan untuk menjadi
bagian dari suatu masyarakat.
Sosialisasi dan Pembentukan
Kepribadian
Arti Penting Sosialisasi
Seorang bayi dilahirkan ke
dunia ini seperti kertas putih bersih. Kertas putih tersebut akan ditulisi atau
dilukis seperti apa sangat tergantung pada siapa yang menulis atau melukisnya.
Demikian juga dengan kepribadian individu manusia. Kepribadian individu manusia
tidak dibawa sejak lahir, namun dibentuk oleh lingkungan sosialnya, yaitu
keluarga, sekolah, tetangga, kelompok sebaya, organisasi, dan sebagainya.
Pengaruh lingkungan sosial itulah yang membentuk kepribadian seseorang.
Warisan biologis hanyalah
menyediakan bahan mentah kepribadian. Misalnya manusia yang sehat dan normal
mempunyai persamaan biologis tertentu, seperti panca indera, dan otak
yang rumit. Persamaan biologis ini membantu menjelaskan beberapa persamaan
dalam kepribadian. Manusia dilahirkan tidak sebagai makhluk yang tegas dan
dengan susunan saraf yang telah sempurna, atau dengan kata lain manusia pada
saat dilahirkan tidak memiliki insting - insting kodrati yang diwarisi secara
biologis. Dalam kondisi demikian dibutuhkan lingkungan sosial yang membentuk
atau mempengaruhi kepribadian manusia.
Binatang, pada umumnya
begitu dilahirkan dari induknya dapat hidup sendiri. Seekor ular yang menetas
di tengah semak-semak bisa bertahan hidup, meskipun diacuhkan oleh induknya.
Tanpa hidup dalam kelompokpun seekor ular dapat bertahan hidup. Bagaimana
dengan manusia ? Apakah dapat bertahan hidup tanpa kehadiran
kelompoknya ? Bagaimana menurut pendapat kalian ? Manusia tidak dapat
hidup tanpa kelompok. Dalam hidupnya ia selalu tergantung pada orang lain atau
kelompoknya.
Demikian juga dalam
pembentukan kepribadian, manusia sangat tergantung pada orang lain atau
kelompoknya. Kepribadian seseorang dibentuk setelah ia dilahirkan ke dunia.
Pembentukan kepribadiannya melalui dua proses, yaitu: Pertama, proses
sosialisasi yang dilakukan tanpa sengaja melalui interaksi sosial, dan kedua,
proses sosialisasi yang dilakukan secara sengaja melalui proses pendidikan dan
pengajaran.
Proses sosialisasi tanpa
sengaja terjadi jika seorang individu yang disosialisasi menyaksikan apa-apa
yang dilakukan oleh orang - orang di lingkungan sekitarnya di dalam interaksi
antar mereka, kemudian dengan menyaksikan tingkah laku mereka individu
melakukan internalisasi pola - pola tingkahlaku dan pola-pola interaksi
tersebut beserta norma - norma sosial yang mendasarinya ke dalam mentalnya.
Proses sosialisasi yang
disengaja terjadi apabila seorang individu (yang disosialisasi) mengikuti
pengajaran dan pendidikan yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik -
pendidik yang mewakili masyarakat, dengan tujuan yang disadari agar norma -
norma sosial bisa dipahami individu yang disosialisasi tersebut dan bisa
tertanam baik - baik dalam batinnya.
Media Sosialisasi
Media sosialisasi merupakan
tempat di mana sosialisasi itu terjadi. Paling tidak ada tiga media
sosialisasi, yaitu: keluarga, sekolah, dan lingkungan bermain.
a. Keluarga
Dalam kehidupan sehari-hari
kalian tidak hanya hidup di rumah. Selain di rumah kalian paling tidak selama
enam sampai tujuh jam, bahkan ada yang lebih dari tujuh jam tinggal di sekolah.
Pulang dari sekolah kalian bergabung dengan teman-teman di kampung untuk
bermain bersama.
Cobalah hitung berapa jam
rata - rata kalian tinggal di rumah ? Selama tinggal di rumah, siapa saja
anggota keluarga yang juga tinggal serumah dengan kalian ? Cobalah ingat -
ingat selama di rumah kalian pernah mengalami kebiasaan, teguran, nasihat,
perintah, atau larangan apa saja yang diberikan, baik oleh orangtua atau
anggota keluarga lain ? Bagaimana sikap kalian ketika ditegur, dinasihati,
diperintah atau dilarang melakukan sesuatu oleh orangtua atau anggota keluarga
lain ?
Ketika pulang sekolah kalian
tidak langsung pulang ke rumah tetapi bermain ke rumah teman berlebih dahulu
tanpa seijin orangtua, tentu kalian akan ditegur dan dinasihati oleh orangtua.
Pernahkan kalian melakukan tindakan itu ?
Apa yang dilakukan oleh
orangtuamu ketika waktunya belajar kalian bermain play station atau kalian
justru ke luar rumah bermain dengan teman ? Tentu kalian akan mendapatkan
teguran dan nasihat. Selama berada di rumah tindakan - tindakan apa saja yang
tidak boleh kalian lakukan?
Keluarga merupakan tempat
pertama seorang anak yang baru lahir mengalami proses sosialisasi. Di keluarga
inilah seorang anak mengenal lingkungan sosial dan budayanya, dan juga mengenal
anggota keluarganya: ayah, ibu, kakak, kakek, dan nenek. Pembentukan kepribadian
anak sangat dipengaruhi oleh bagiamana keluarga itu memberikan pendidikan
kepada anak - anaknya baik melalui kebiasaan, teguran, nasihat, perintah, atau
larangan.
Dengan demikian, keluarga
merupakan lembaga yang paling penting pengaruhnya dalam sosialisasi manusia.
Kepribadian anak ditentukan oleh bagaimana orangtua dan anggota keluarga lain
memotivasi anak agar mau mempelajari pola perilaku yang diajarkan kepadanya.
Motivasi bisa positif, bisa juga negatif. Motivasi positif dengan memberikan
ganjaran (hadiah) kepada anak bila berhasil melakukan sesuatu yang bermanfaat.
Sedangkan motivasi negatif adalahn memberikan hukuman bila anak tidak mentaati
perintah atau melanggar larangan. Pernahkan kalian mendapatkan hadiah atau
hukuman dari orangtua ? Bila pernah mengapa kalian diberi hadiah dan
mengapa kalian dihukum?
b. Sekolah
Kalian saat ini sedang
belajar di sekolah. Selama di sekolah juga dididik dan dibimbing oleh guru -
guru agar kalian menjadi anak yang baik dan pandai. Di sekolah kalian diminta
untuk mentaati seluruh peraturan sekolah, seperti memakai seragam, datang ke
sekolah tepat waktu,
mengerjakan tugas - tugas
dan pekerjaan rumah, dan sebagainya. Di sekolah kalian juga dididik untuk rajin
belajar, jujur, kerja keras, disiplin, menghormati guru, dan sebagainya.
Pernahkah kalian atau
temanmu melanggar peraturan sekolah ? Bila pernah hukuman apa yang kalian
dan temanmu terima dari sekolah ? Tahukah kalian mengapa kalian
dihukum ? Selain hukuman, pernahkan kalian atau temanmu menerima hadiah
dari sekolah ? Alasan apa sekolah memberi hadiah kepada kalian atau
temanmu ? Dan bagaimana sikapmu ketika menerima hadiah dari sekolah
tersebut?
Sekolah akan menjatuhkan
hukuman kepada siswa yang melanggar peraturan sekolah. Hukuman tersebut bisa
berupa teguran hingga seorang siswa dikeluarkan dari sekolah, sekolah akan
memberikan hadiah kepada siswa yang mempunyai prestasi, misalnya, menjadi juara
kelas, prestasi di bidang olahraga, prestasi di bidang kesenian, dan
sebagainya. Hadiah yang diberikan sekolah bisa berupa uang, piala, piagam,
pujian, dan sebagainya.
c. Kelompok Bermain
Pada hari libur atau pulang
sekolah kalian memanfaatkan waktu luang untuk bermain dengan teman - temanmu di
luar umah. Siapa teman - teman yang kalian ajak bermain? Tentu kalian mempunyai
teman sekolah, teman dari tetangga, dan teman dari kerabat. Jenis mainam apa
yang kalian mainkan bersama - sama dengan temanmu? Pernahkan kalian bermain
menjadi seorang guru atau murid ? Bila pernah apa yang kalian pelajari
dari peran seorang guru atau murid ?
Di dalam kelompok bermain
seorang anak memperoleh berbagai pengetahuan dan pengalaman, yang tidak
didapatkannya di keluarga maupun sekolah. Di dalam kelompok bermain, seorang
anak mempelajari norma, nilai, budaya, dan peran yang dibutuhkan individu untuk
memungkinkan keterlibatannya dalam kelompok permainannya . Misalnya, seorang
anak mempelajari nilai kerjasama, gotongroyong , kebersamaan, saling menolong,
dan sebagainya.
Pembentukan Kepribadian
a. Pengertian Kepribadian
Kalian sering mendengar kata
kepribadian. Apa itu kepribadian?. Kepribadian adalah ciri atau watak yang khas
dan konsisten sebagai identitas seorang individu.
b. Faktor Pembentuk
Kepribadian
Kepribadian seseorang
terbentuk melalui sebuah proses yang panjang. Paling tidak ada 4 faktor yang
membentuk kepribadian seseorang, yaitu pembawaan, lingkungan fisik, kelompok
dan kebudayaan.
Pembawaan
Faktor pembawaan adalah
faktor yang dibawa sejak lahir. Faktor ini menjadi fondasi bagi terbentuknya
kepribadian seseorang. Faktor pembawaan ini dapat berupa bentuk fisik, warna
kulit, bentuk rambut, raut wajah, postur tubuh, karakter, bakat dan IQ. Faktor
pembawaan ini bisa didominasi dari ibu, ayah ataupun kombinasi keduanya. Faktor
pembawaan itu misalnya pemarah, periang, suka menolong dan sebagainya.
Lingkungan Fisik
Faktor lingkungan fisik juga
dpat membawa pengaruh terhadap kepribadian seseorang. Masyarakat yang tinggal
di derah pedesaan yang subur umumnya memiliki sifat ramah, suka menolong,
sederhana, tenang dan sabar. Orang yang tinggal di daerah tandus dan gersang,
karena lingkungan fisdiknya yang keras menjadikan mereka cenderung bersifat
rakus, egois, tamak, serakah.
Kelompok
Kelompok dapat mempengaruhi
kepribadian seseorang. Misalnya, kelompok bermain. Kelompok bermain ini dapat
membawa pengaruh yang positif maupun negatif. Apabila kelompok bermain umumnya
anak yang memiliki kepribadian baik, akan membawa pengaruh yang baik pula.
Namun apabila kelompok bermain itu umumnya memiliki kepribadian yang kurang
baik, akan membawa pengaruh yang kurang baik pula.
Kebudayaan
Kebudayaan suatu daerah
dapat membawa pengaruh terhadap pembentukan kepribadian seseorang. Masyarakat
pedesaan umumnya memiliki kebudayaan sederhana, tidak ambisius, sabar, terikat
pada tradisi. Sementara masyarakat perkotaan umumnya suka kemewahan, ambisius,
suka bekerja keras. Semua itu akan membawa pengaruh kepada masyarakatnya masing
- masing.
Berikut ini materi lengkap
tentang Interaksi Sosial dan Sosialisasi
Demikian pembahasan
tentang Interaksi Sosial dan Sosialisasi. Ayo belajar pasti bisa
0 Comments