KONDISI GEOGRAFIS DAN PENDUDUK INDONESIA

KONDISI GEOGRAFIS DAN PENDUDUK INDONESIA

Kondisi Geografis dan Penduduk. Dalam usaha memahami perkembangan lingkungannya,diharapkan manusia dapat mengenali unsur-unsur lingkunganmyang berpengaruh terhadap kehidupannya, baik unsur fisik(alam) maupun unsur sosial. Unsur lingkungan fisik disebutsebagai kondisi geografis, sedangkan unsur lingkungan sosialdalam ilmu geografi lebih mengarah kepada kondisi pendudukyang dipengaruhi kondisi geografisnya. Oleh karena ituketerkaitan antara kondisi geografis dengan kondisipenduduknya sangat erat.

Kondisi Geografis Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Negara ini juga memiliki posisi geografis yang unik sekaligus menjadikannya strategis. Hal ini dapat dilihat dari letak Indonesia yang berada di antara dua samudera dan dua benua sekaligus memiliki perairan yang menjadi salah satu urat nadi perdagangan internasional. Posisi ini menempatkan Indonesia berbatasan laut dan darat secara langsung dengan sepuluh negara di kawasan. Keadaan ini menjadikan Indonesia rentan terhadap sengketa perbatasan dan ancaman keamanan yang menyebabkan instabilitas dalam negeri dan di kawasan. Letak geografis yaitu letak suatu daerah atau negara dilihat dari kenyataannya di permukaan bumi dibandingkan dengan posisi daerah itu pada bola bumi dibandingkan dengan posisi daerah lain. Secara geografis, wilayah Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera, yaitu benua Asia dengan benua Australia serta samudera Hindia dengan samudera Pasifik.

Indonesia memiliki bentang alam atau bentuk permukaan bumi yang ada di daratan berbeda-beda. Ada yang disebut dataran tinggi, dataran rendah dan pantai. Daerah-daerah tersebut tentunya dapat diketahui dari letak suatu wilayah, antara lain sebagai berikut:
·          Posisi daerah tersebut terhadap tempat atau daerah lain.
·          Kehidupan penduduk yang ada di daerah tersebut.
·          Latar belakang sejarah dan pengaruh yang pernah ada atau akan ada terhadap daerah tersebut.

Secara umum kondisi letak geografis wilayah Indonesia sebagaiberikut.
Lokasi wilayah Indonesia berada di kawasan AsiaTenggara.
·               Posisi astronomis wilayah Indonesia berada di antara 60LU-110LS dan 950BT-1410BT.
·               Posisi geografis wilayah Indonesia berada di antara BenuaAsia dan Australia serta di antara Samudra Pasifik danSamudra Hindia.
·               Batas-batas wilayah Indonesia, sebelah utara dengan LautAndaman, Selat Malaka, Selat Singapura, Laut Cina Selatan,negara Malaysia, negara Filipina, Laut Sulawesi, danSamudra Pasifik. Di sebelah selatan berbatasan denganSamudra Hindia, Laut Timor, negara Timor Leste, dan LautArafura. Di sebelah barat berbatasan dengan SamudraHindia, dan di sebelah timur berbatasan dengan negaraPapua Nugini.
·               Wilayah negara Indonesia berbentuk Kepulauan(archipelago) dengan jumlah seluruh pulaunya 17.504 buah.
·               Luas wilayah Indonesia 5.193.252 km2, terbagi atas wilayahdaratan seluas 1.904.569 km2 dan wilayah lautan seluas3.288.683 km2. Sehingga perbandingan antara luas wilayahdaratan dan lautan 2:3.

Untuk lebih memahami kondisi geografis Indonesia tentunya kita akan mempelajari juga hal-hal yang mempengaruhinya, yaitu: letak fisiografis dan letak sosiografis.

Letak Fisiografis
Letak fisiografis adalah letak suatu tempat berdasarkan segi fisiknya, seperti dari segi garis lintang dan garis bujur, posisi dengan daerah lain, batuan yang ada dalam bumi, relief permukaan bumi, serta kaitannya dengan laut. Letak fisiografis ini meliputi:

a) Letak astronomis
Letak astronomis, yaitu letak suatu tempat berdasarkan koordinat garis lintang dan garis bujurnya. Letak astronomis Indonesia: 6°.08’LU – 11°.15’LS dan 95°.45’BT – 141°.05‘BT. Letak astronomis ini mengakibatkan Indonesia mengalami iklim tropis yang sangat membawa keuntungan bagi negara Indonesia. Keuntungan yang didapat oleh Indonesia dengan posisi atau letak astronomis tersebut adalah memiliki curah hujan yang tinggi dan penyinaran matahari sepanjang tahun. Lahan-lahan pertanian sangat tergantung dengan curah hujan yang tinggi dan penyinaran matahari, sehingga dapat memberikan kesuburan pada lahan pertanian. Dengan demikian Indonesia memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Selain itu, wilayah Indonesia juga banyak terjadi penguapan sehingga kelembapan udara cukup tinggi. Hal ini sangat menguntungkan bangsa Indonesia untuk bercocok tanam ataupun beraktivitas dalam segala bidang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.


Batas wilayah Indonesia berdasarkan letak astronomis:
·          Wilayah Indonesia paling utara adalah Pulau We, yang terletak pada 6°.08’LU.
·          Wilayah Indonesia paling selatan adalah Pulau Rote di Nusa Tenggara Timur terletak pada 11°.15’LS.
·          WIlayah Indonesia yang paling barat yaitu pulau We di ujung utara Pulau Sumatera pada 95°.45’BT
·          Wilayah Indonesia paling timur adalah Kota Merauke terletak pada 141°.05’BT.
·          Wilayah Indonesia terbagi atas tiga wilayah waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB) GMT +7, Waktu Indonesia Tengah (WITA) GMT +8, dan Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT) GMT +9.

b) Letak geografis
Letak geografis, yaitu letak suatu tempat dilihat dari kenyataannya di muka bumi atau letak suatu tempat dalam kaitannya dengan daerah lain disekitarnya. Letak geografis disebut juga letak relatif, disebut relatif karena posisinya ditentukan oleh fenomena-fenomena geografis yang membatasinya, misalnya gunung, sungai, lautan, benua dan samudra.
Secara geografis wilayah Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudra, yaitu Benua Asia dengan Benua Australia. Sedangkan samudra yang membatasi adalah Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Letak geografis ini sangat berpengaruh terhadap keberadaan wilayah Indonesia, baik dilihat dari keadaan fisik dan sosial maupun ekonomi dan politik.

Dengan memperhatikan peta relief wilayah Indonesia , maka kita akan mendapatkan informasi tentang kondisirelief wilayah Indonesia, antara lain.

1) Berdasarkan reliefnya, bentuk muka bumi Indonesia dibagimenjadi tiga wilayah, yaitu:
·          relief wilayah Indonesia Barat, meliputi kawasan PulauJawa, Sumatra, Kalimantan, Bali, dan perairan disekitarnya. Relief dasar laut wilayah perairan ini disebutPaparan/Dangkalan Sunda dengan kedalaman kurangdari 200 m.
·          relief wilayah Indonesia Tengah, meliputi kawasanPulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, Kepulauan NusaTenggara, dan perairan sekitarnya. Relief dasar lautwilayah ini merupakan laut dalam di atas 200 m.
·          relief wilayah Indonesia Timur, meliputi kawasanKepulauan Aru, Pulau Misool, Pulau Salawat, PulauArafura, Kepulauan Tanimbar, Pulau Papua, danperairan sekitarnya. Relief dasar laut wilayah ini disebutPaparan/Dangkalan Sahul dengan kedalaman kurangdari 200 m.

2) Relief daratan Indonesia didominasi oleh relief berupa:
·          Pegunungan, yaitu bagian muka bumi yang lebih tinggidari daerah sekitarnya dengan bentuk memanjang.
·          Gunung, yaitu bagian muka bumi yang lebih tinggidaerah sekitarnya dengan bentuk seperti bidangkerucut.
·          Dataran Tinggi, adalah wilayah permukaan bumi yanglebih tinggi dari daerah sekitar dan pada bagian atasnyamendatar.
·          Dataran Rendah, yaitu bagian permukaan bumi yanglebih rendah dari daerah sekitar berbentuk dataran.
·          Pantai, yaitu wilayah daratan yang paling rendahberbatasan dengan perairan laut.



c) Letak geologis
Letak geologis ialah letak suatu daerah atau negara berdasarkan struktur batu-batuan yang ada pada kulit buminya. Letak geologis Indonesia dapat terlihat dari beberapa sudut, yaitu dari sudut formasi geologinya, keadaan batuannya, dan jalur-jalur pegunungannya. Dilihat dari jalur-jalur pegunungannya, Indonesia terletak pada pertemuan dua rangkaian pegunungan muda, yakni rangkaian Sirkum Pasifik dan rangkaian Sirkum Mediterania. Oleh karena itu, di Indonesia:
·          Terdapat banyak gunung berapi yang dapat menyuburkan tanah.
·          Sering terjadi gempa bumi.
·          Terdapat bukit-bukit tersier yang kaya akan barang tambang, seperti minyak bumi, batu bara dan bauksit.

d) Letak geomorfologis
Letak geomorfologis, yaitu letak suatu tempat berdasarkan tinggi rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan air laut atau dilihat dari bentuk permukaan bumi. Letak geomorfologis Indonesia sangat bervariasi. Perbedaan letak geomorfologis mempunyai pengaruh yang bermacam-macam, misalnya:
·          Adanya suhu yang berbeda-beda sangat berpengaruh terhadap jenis tanaman
·          Menentukan ada tidaknya mineral-mineral yang dikandung oleh batuan tersebut
·          Menentukan kepadatan penduduk, misalnya tempat-tempat yang morfologi daratannya berbukit atau terjal kepadatan penduduknya kecil
·          Perlu memperhitungkan morfologi daerah sebelum membangun bangunan-bangunan, jembatan-jembatan, gedung-gedung, dan jalan-jalan raya.

e) Letak maritim
Letak maritim, yaitu letak suatu tempat ditinjau dari keadaan kelautan di sekitarnya, yakni apakah tempat itu dekat atau jauh dari laut serta apakah sebagian atau seluruhnya dilingkungi oleh laut, dan sebagainya. Letak maritim atau letak kelautan Indonesia sangat baik sebab wilayahnya yang berbentuk kepulauan dikelilingi oleh tiga lautan besar, yakni: bagian timur Indonesia berhadapan dengan Samudera Pasifik, bagian selatan Indonesia berhadapan dengan Samudera Hindia, dan bagian utara Indonesia berhadapan dengan Laut Cina Selatan.
Letak maritim yang demikian tentu saja membawa akibat yang baik bagi Indonesia, misalnya, adanya usaha atau kegiatan di bidang pelayaran, perikanan serta pelabuhan di wilayah Indonesia, menyebabkan Indonesia mempunyai potensi ekonomi besar untuk dikembangkan, dan Indonesia mempunyai posisi penting dalam percaturan politik dunia.

LETAK SOSIOGRAFIS
Letak sosiografis adalah letak suatu tempat ditinjau dari sosio-kulturalnya, seperti segi ekonomi, segi politis, dan sebagainya.

a) Letak Ekonomis Indonesia
Letak ekonomis adalah letak suatu negara ditinjau dari jalur dan kehidupan ekonomi negara tersebut terhadap negara lain. Letak ekonomis Indonesia sangat baik, sebab terletak antara Benua Asia dan Australia ditambah dengan beberapa tempat di sekitar Indonesia yang merupakan pusat lalu lintas perdagangan, misalnya: Kuala Lumpur dan Singapura. Negara tetangga Indonesia ini membutuhkan hasil-hasil pertanian dan hasil pertambangan yang banyak dihasilkan Indonesia. Kemungkinan Indonesia menjadi pusat pasar dunia yang besar sehingga banyak negara industri yang menanamkan modalnya di Indonesia.

b) Letak Sosiokultural Indonesia
Letak sosiokultural adalah letak berdasarkan keadaan sosial dan budaya daerah yang bersangkutan terhadap daerah di sekelilingnya.
Indonesia, secara sosiogeografis–kultural, terletak di perempatan jalan antara Benua Asia dan Australia yang terdiri dari berbagai bangsa. Hal ini menyebabkan terjadinya akulturasi budaya. Secara sosiokultural, Indonesia mempunyai banyak persamaan umum dengan negara-negara tetangga. Misalnya, sama-sama merupakan negara sedang berkembang, sama-sama sedang menghadapi masalah ledakan penduduk, sama-sama berlandaskan kehidupan beragama, sama-sama bekas negara jajahan, dan sebagian besar penduduknya mempunyai persamaan ras.
Melihat kondisi-kondisi sosial tersebut, tidak mengherankan apabila bangsa-bangsa di Asia, khususnya di Asia Tenggara berupaya memajukan masyarakat dan memperbaiki keadaan sosiokulturalnya. Adanya kerja sama dan kontak sosial ini dapat dilihat dengan dibentuknya ASEAN, Asean Games, dan berbagai bentuk kerja sama lainnya.

c) Penduduk
Penduduk adalah seseorang yang tinggal di suatu wilayah baik selamanya ataupun sementara. Pada masalah ini kami menbahas tentang kondisi penduduk di wilayah Indonesia.
Penduduk Indonesia adalah orang yang tinggal di Indonesia baik selamanya ataupun sementara. Penduduk Indonesia menduduki urutan terbanyak ke empat setelah Cina, India dan amerika serikat. Keadaan penduduk Indonesia sangat beragam hal itu di sebabkan penduduk Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa.
Kondisi Penduduk Indonesia Menurut para ahli ilmu Geologi, kepulauan Indonesia yang merupakan suatu gugusan yang terpanjang dan terbesar di dunia. Ini terbukti bahwa Indonesia merupakan negara kesatuan yang masyarakatnya majemuk yang terdiri dari beberapa suku bangsa yang menyebar dari Sabang (ujung Sumatera Utara) sampai Merauke (ujung Papua). Keanekaragaman suku-bangsa ini tentunya seperti yang telah disebutkan di awal pembahasan ini, bahwa Indonesia terletak di cross position (posisi silang). Bukan saja suku-bangsa atau ras yang beraneka ragam di Indonesia, tetapi juga keaneragaman kepercayaan (agama), misalnya seperti Hindu, Budha, Kristen (Katolik dan Protestan), Konghucu dan Islam. Bahasa juga merupakan suatu kekayaan bangsa kita, ada bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan dan bahasa-bahasa daerah yang menjadi identitas kesukuan. Sebagai daerah lintasan dan menjadi tempat tujuan setiap orang yang melaluinya, bahkan ini sudah terjadi sejak satu juta tahun yang lalu pada zaman prasejarah.

Seperti persebaran manusia dengan ciri-ciri sebagai berikut:
·          Kelompok ras Austronesia-Melanesoid (Papua Melanezoid), ada yang menyebar ke arah barat dan ada yang menyebar ke arah timur. Mereka yang menyebar ke arah timur menduduki wilayah Indonesia Timur: Papua, Pulau Aru dan Pulau Kai.
·          Kelompok ras Negroid, yang kini menjadi orang Semang di Semenanjung Malaka, orang Mikopsi di Kepulauan Andaman.
·          Kelompok ras Weddoid, antara lain orang Sakai di Siak Riau, orang Kubu di Sumatera Selatan dan Jambi, orang Tomuna di Pulau Muna, orang Enggano di Pulau Enggano, dan orang Mentawai di Kepulauan Mentawai.
·          Kelompok ras Melayu Mongoloid, yang dibedakan menjadi dua golongan.
·          Ras Proto Melayu (Melayu Tua), antara lain Suku Batak, Toraja,  dan Dayak.
·          Ras Deutro Melayu (Melayu Muda), antara lain Suku Bugis, Madura, Jawa, dan Bali.
Kehidupan suku-suku bangsa yang terdapat di Indonesia ada yang telah maju dan mengikuti kehidupan modern namun ada juga yang masih tertinggal,  mereka belum tersentuh kehidupan modern. Susu-suku bangsa yang mendiami daerah pedalaman Papua, Sumatra, dan Kalimantan masih hidup secara sederhana.

Kaitan Kondisi Geografis Dengan Kehidupan Penduduk
Kondisi geografis dan manusia pada dasarnya memiliki hubungan timbal balik. Hubungan inilah yang mengakibatkan manusia memiliki karakteristik berbeda-beda disetiap wilayahnya. Aktivitas penduduk di suatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis terutama kondisi fisiknya. Kondisi geografi fisik tersebut meliputi kondisi iklim, topografi, jenis dan kualitas tanah, serta kondisi perairan.Kondisi daratan dengan segala kenampakannya merupakan tempat tinggal manusia dengan segala aktivitasnya. Mulai dari ketinggian paling rendah yang terletak di pantai sampai daerah puncak gunung.

Aktivitas penduduk yang terkait pada kondisi alam dapat diketahui dari corak kehidupan penduduknya, yakni:
·          Corak kehidupan di daerah pantai. Penduduk umumnya bekerja sebagai nelayan, penjual jasa wisata, sektor perikanan dan perkebunan kelapa.
·          Corak kehidupan di daerah dataran rendah. Penduduk biasanya bekerja pada sektor pertanian, ladang dan bentuk pertanian lain. Selain itu sektor-sektor lain biasanya lebih cepat berkembang seperti transportasi, industri, dan perdagangan.
·          Corak kehidupan daerah dataran tinggi. Penduduk di daerah ini umumnya bekerja dalam sektor pertanian terutama perladangan.

Daerah Pantai
Pantai adalah bagian daratan yang berbatasan dengan laut. Penduduk daerah pantai mempunyai karakteristik yang disesuaikan dengan keadaan daerahnya. Beberapa karakteristik penduduk pantai adalah sebagai berikut:
Mata pencarian penduduk daerah pantai
Penduduk memilih mata pencarian mereka sesuai dengan ketersediaan yang terkandung di alam. Sebagian besar penduduk memilih bekerja sebagai nelayan dibandingkan bercocok tanam. Hal ini disebabkan kondisi tanah yang kurang baik untuk dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Daerah pantai juga merupakan tempat wisata yang menarik, sehingga sebagian penduduk bekerja sebagai penjual jasa. Disamping itu, daerah pantai juga  dapat dijadikan sebagai tempat budidaya tanaman, meskipun penggunaannya hanya sebagai mata pencarian sampingan. Beberapa jenis tanaman yang cocok di daerah pantai diantaranya adalah kelapa, semangka, melon dan buah naga.

Aktivitas lain dari penduduk di daerah pantai adalah perikanan air payau. Perikanan ini diusahakan dalam bentuk kolam luas yang disebut tambak. Ikan yang banyak dibudidayakan pada tambak adalah ikan yang bernilai tinggi, seperti bawal, bandeng dan lobster.

Transportasi dan perdagangan
Beberapa pantai di Indonesia digunakan sebagai sarana transportasi dan bongkar muat barang. Daerah pantai yang digunakan sebagai dermaga pelabuhan, dapat kita jumpai, misalnya: Tanjung Benoa, Gilimanuk (Bali), dan lain-lain. Aktivitas transportasi dan perdagangan membentuk karakteristik penduduk sekitar pantai. Lapangan pekerjaan ini semakin terbuka sehingga banyak penduduk yang berprofesi sebagai pedagang, buruh pelabuhan, dan aktivitas lain penunjang aktivitas transportasi dan perdagangan.

Pola pemukiman
Sebagian besar penduduk di daerah pantai bermata pencarian sebagai nelayan, maka pemukiman mereka biasanya membentuk pola memanjang (linear) mengikuti garis pantai. Pola pemukiman linear memudahkan para nelayan untuk pergi melaut.

Kondisi fisik penduduk
Suhu udara di daerah pantai terasa sangat panas. Suhu rata di daerah pantai  pada siang hari bisa lebih dari 27°C. Kondisi suhu yang panas ini mengakibatkan penduduk daerah pantai berwarna kulit agak gelap. Selain itu, jika berbicara penduduk pantai agak keras, karena harus beradu dengan suara gemuruh ombak yang tak kunjung henti.

Bentuk rumah
Rumah-rumah di daerah pantai biasanya memiliki ventilasi yang banyak dan atap terbuat dari genteng tanah. Ventilasi yang banyak dimaksudkan agar banyak udara dingin yang masuk ke rumah.

Dataran Rendah
Merupakan daerah dataran yang memiliki ketinggian hampir sama. Di Indonesia daerah dataran  rendah merupakan daerah yang penuh dengan kedinamisan dan kegiatan penduduk yang sangat beragam. Daerah dataran rendah cocok dijadikan wilayah pertanian, perkebunan, peternakan, kegiatan industri, dan sentra-sentra bisnis.
Lokasi yang datar, menyebabkan pengembangan daerah dapat dilakukan seluas mungkin. Pembangunan jalan raya dan jalan tol serta kelengkapan saran transportasi ini telah mendorong daerah dataran rendah menjadi pusat ekonomi penduduk. Kemudahan transportasi dan banyaknya pusat-pusat kegiatan di daerah dataran rendah menarik penduduk untuk menetap disana. Oleh karena itu penduduknya semakin bertambah dan kebutuhan tempat tinggal serta tempat usaha juga meningkat. Lahan-lahan seperti sawah dan hutan sebagai penyangga keseimbangan alam semakin berkurang digantikan oleh tumbuhnya bangunan bertingkat. Hal ini banyak menimbulkan permasalahan, seperti daerah resapan air berkurang yang mengakibatkan banjir pada saat musim hujan dan kekeringan pada saat musim kemarau.
Petani, pedagang, buruh dan pegawai kantor adalah beberapa contoh mata pencaharian penduduk daerah dataran rendah.

Dataran Tinggi
Wilayah Indonesia pada daerah dataran tinggi  memiliki sistem pegunungan yang memanjang dan masih aktif. Relief daratan dengan banyaknya pegunungan dan perbukitan, menyebabkan Indonesia memiliki kesuburan tanah vulkanik, udara yang sejuk, dan alam yang indah.
Relief daratan dengan banyak pegunungan dan perbukitan memiliki udara yang subur dan udara yang sejuk sehingga sangat diminati penduduk yang kegiatan utamanya di bidang pertanian. Sebagian besar penduduk juga masih banyak yang tergantung pada alam dan memanfaatkan hasil dari alam. Penduduk daerah pegunungan juga banyak yang memanfaatkan suhu udara yang dingin untuk menanam sayuran dan tanaman perkebunan. Selain itu, relief daratan yang demikian juga memiliki potensi menjadi daerah pariwisata.


Masalah Kondisi Geografis Wilayah Dan Kependudukan
Masalah yang timbul dalam kondisi geografis dan kependudukan ada berbagai macam. Ada yang di sebabkan karena kondisi geografis lingkungan dan ada masalah yang hubungannya tentang kependudukan. Bencana alam di sebut juga peristiwa alam. Banjir, tanah longsor, gempa bumi, gunumg meletus maupun angin topan merupakan contoh-contoh peristiwa alam. Adapun masalah yang timbul akibat kependudukan atau masyarakat ialah karena manusia makluk sosial maka manusia selalu berinteraksi antara individu satu dengan individu yang lain. Dalam interaksi kehidupan sehari-hari tersebut manusia tak dapat luput dari sebuah permasalahan.
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berhadapan dengan berbagai masalah hal itu terjadi akibat dari hubungan antar manusia. Beberapa maslah sosial yang di hadapi dalam kehidupan sehari-hari adalah masalah kemiskinan, kejahatan, kenakalan remaja, dan pengangguran.

Selengkapnya tentang materi Kondisi Geografis Dan Penduduk Indonesia




Demikian materi pembelajaran tentang Kondisi Geografis Dan Penduduk Indonesia. Selamat belajar semoga sukses untuk meraih masa depan


= Baca Juga =



Post a Comment

0 Comments