Pengertian Gaya, Jenis Gaya dan
Hukum Newton. Gaya adalah tarikan atau dorongan. Gaya dapat mengubah bentuk, arah,
dan kecepatan benda. Misalnya pada plastisin, kamu dapat melempar plastisin,
menghentikan lemparan (menangkap) plastisin, atau bahkan mengubah bentuk
plastisin dengan memberikan gaya.
Ada berapa jenis gaya yang
dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari? Gaya dapat dibedakan menjadi
gaya sentuh dan gaya tak sentuh. Gaya sentuh contohnya adalah gaya otot dan
gaya gesek. Gaya otot adalah gaya yang
ditimbulkan oleh koordinasi otot dengan rangka tubuh. Misalnya, seseorang hendak
memanah dengan menarik mata panah ke arah belakang. Gaya gesek adalah gaya yang
diakibatkan oleh adanya dua buah benda yang saling bergesekan. Gaya gesek
selalu berlawanan arah dengan gaya yang diberikan pada benda. Contohnya adalah
gaya gesekan antara meja dengan lantai. Meja yang didorong ke depan akan bergerak
ke depan, namun pada waktu yang bersamaan meja juga akan mengalami gaya gesek
yang arahnya berlawanan dengan arah gerak meja.
Gaya tak sentuh adalah gaya
yang tidak membutuhkan sentuhan langsung dengan benda yang dikenai. Contohnya
seperti saat kita mendekatkan ujung magnet batang dengan sebuah paku besi.
Seketika paku besi akan tertarik dan menempel pada magnet batang. Hal tersebut disebabkan
oleh adanya pengaruh gaya magnet yang
ditimbulkan magnet batang. Selain gaya magnet, gaya gravitasi pada orang yang sedang
terjun payung juga merupakan contoh gaya tak sentuh.
Hukum
Newton
Isaac Newton (1642 - 1727)
dilahirkan di sebuah perkampungan Inggris di tahun Galileo meninggal. Pada
mulanya dia seorang yang sederhana dan kemudian dia bersinar menjadi
seorang ilmuwan terbesar yang pernah dikenal. Di masa kecilnya
dia sakit-sakitan, suka bertengkar, dan seorang yang jarang bergaul.
Itulah yang menyebabkan dia tidak pernah menikah sampai akhir hayatnya.
Ketika dia berusia 20 tahun, dia membeli sebuah buku astrologi di pekan
raya, Dengan membaca buku tersebut dia tidak bisa memahami tentang
trigonometri. Kemudian dia membeli lagi buku trigonometri. Dia
tidak mengikuti pendapat geometri Euclid dalam buku Elements of Geometry
itu. Dua tahun kemudian dia menemukan kalkulus diferensial. Pada tahun
1666, sebagai mahasiswa di Cambridge University dia berlibur di desa
terpencil di Woolsthrope, tempat kelahirannya. Pada tahun itu dia
menemukan diferensial dan kalkulus integral, membuat penemuan fundamental
tentang cahaya, dan mulai memikirkan hukum gravitasi umum. Newton termasuk
salah seorang yang kerap menyimpan karya-karyanya dan tidak
segera menerbitkannya. Pada tahun 1687 Netwon menerbitkan buku Principia
yang memuat hukum-hukum dasar tentang gerak.
1. Hukum I Newton
Hukum pertama Newton
menyatakan bahwa sebuah benda dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan
konstan kecuali ada gaya eksternal yang bekerja pada benda itu. Kecenderungan
itu digambarkan dengan mengatakan bahwa benda mempunyai kelembaman. Sehubungan
dengan itu, Hukum pertama Newton seringkali dinamakan Hukum Kelembaman.
Jadi jika resultan dari
gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol (SF = 0), maka percepatan
benda juga sama dengan nol (a = 0) dan benda tersebut :
-
Jika dalam keadaan diam akan tetap diam, atau
-
Jika dalam keadaan bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus
beraturan.
Contoh penerapan Hukum I
Newton dalam kehidupan sehari-hari :
Penumpang akan serasa terdorong kedepan saat mobil yang bergerak cepat direm mendadak. Ayunan bandul sederhana ( gerak harmonik sederhana ). Pena yang berada di atas kertas di meja akan tetap disana ketika kertas ditarik secara cepat.
Penumpang akan serasa terdorong kedepan saat mobil yang bergerak cepat direm mendadak. Ayunan bandul sederhana ( gerak harmonik sederhana ). Pena yang berada di atas kertas di meja akan tetap disana ketika kertas ditarik secara cepat.
Saat kita salah memasang
taplak padahal makanan sudah di taruh di atasnya.Ketika kita tarik taplak
tersebut lurus dan cepat, makanan tidak akan bergeser.
2. Hukum II Newton
Keterangan :
F : Gaya (N)
m : Massa (Kg)
a : Percepatan (m/s2 )
Contoh penerapan Hukum II
Newton dalam kehidupan sehari-hari :
Bus yang melaju
dijalan raya akan mendapatkan percepatan yang sebanding dengan gaya dan
berbading terbalik dengan massa bus tersebut.
Pada system kerja lift juga
terdapat gaya, untuk lift yang diam atau bergerak dengan kecepatan tetap maka gaya normal (N) akan sama dengan gaya tarik bumi
(mg).Tetapi,untuk lift yang sedang bergerak,gaya tekan akan sama dengan gaya
normal,dan tidak sama gaya tarik bumi (mg).
Permainan Kelereng. Kelereng
yang kecil saat dimainkan akan lebih cepat menggelinding, sedangkan kelereng
yang lebih besar relatif lebih lama (percepatan berbanding terbalik
dengan massanya).
3. Hukum III Newton
Hukum III Newton
mengungkapkan bahwa, gaya-gaya aksi dan reaksi oleh dua buah benda pada
masing-masing benda adalah sama besar dan berlawanan arah. Penekanan
pada hukum ini adalah adanya dua benda, dalam arti gaya aksi diberikan
oleh benda pertama, sedangkan gaya reaksi diberikan oleh benda kedua.
Hukum ini dikenal sebagai hukum aksi-reaksi, dan secara matematis dapat di
tuliskan sebagai berikut.
Yang menjadi penekanan dalam
hukum ini adalah bahwa gaya aksi dan gaya reaksi yang terjadi adalah dari
dua benda yang berbeda, bukan bekerja pada satu benda yang sama.
Contoh penerapan Hukum II
Newton dalam kehidupan sehari-hari :
·
Saat kita menekan papan tulis (aksi) maka
papan tulis memberikan reaksi, bila aksi lebih besar dari pada reaksi.
·
Roket menyemburkan gas panas ke bawah (aksi).
Gas panas mendorong roket vertikal ke atas.
·
Kita dapat berjalan karena ada gaya aksi
reaksi. Saat mendorong lantai ke belakang (aksi). Lantai mendorong kita ke
depan (reaksi).
·
Kita mendorong mobil mogok
Penerapan Hukum Newton
a. Benda di Gantung dengan
Tali dan Digerakkan
Digerakkan
ke atas dengan percepatan a, maka:
·
gaya yang searah dengan gerak benda bernilai
positif
·
gaya yang berlawanan dengan gerak benda
bernilai negatif , sehingga berlaku ∑F = m.a
T-mg = m.a
T = mg + ma
T-mg = m.a
T = mg + ma
·
Benda Digerakkan ke bawah dengan percepatan
a, maka:
·
gaya yang searah dengan gerak benda bernilai
positif dan yang berlawanan bernilai negatif
rumus tegangan talinya ∑F = m.a
mg – T = m.a
T = mg-ma = m (g-a)
rumus tegangan talinya ∑F = m.a
mg – T = m.a
T = mg-ma = m (g-a)
b. Penerapan Hukum Newton Orang Berada di Dalam Lift
·
Lift berada dalam keadaan diam atau dalam
kecepatan tetap
·
∑F = 0
N – w = 0
N= ww = m.g = berat orang dalam lift
N = gaya normal
N – w = 0
N= ww = m.g = berat orang dalam lift
N = gaya normal
·
Lift dipercepat ke bawah
·
∑F = m.a
W – N = m.a
N = W – m.a
N = mg -ma = m (g-a)
W – N = m.a
N = W – m.a
N = mg -ma = m (g-a)
·
Lift dipercepat ke atas
·
∑F = m.a
N – W = m.a
N = W + m.a
N = m.g + m.a = m (g+a)
N – W = m.a
N = W + m.a
N = m.g + m.a = m (g+a)
c.
Benda Digantungkan dengann Seutas Tali Melalui Katrol massa tali dan massa
katrol tidak diperhitungkan
Bila W2 > W1 maka
gerak benda ke arah W2, sekarang kita uraikan satu-satu, perhatikan sobat
hitung,
·
Lihat Benda 1∑F = m.a
T1 – W1 = m1.a (m1 bergerak ke atas)
T1 = W1 + m1.a ……. (1)
T1 – W1 = m1.a (m1 bergerak ke atas)
T1 = W1 + m1.a ……. (1)
·
Lihat Benda 2∑F = m.a
W2 – T2 = m2.a
T2 = W2 – m2.a …… (2)
W2 – T2 = m2.a
T2 = W2 – m2.a …… (2)
Sekarang kita gabungkan
persamaan (1) dengan persamaan (2)
Karena ,massa katrol dan massa tali diabaikan maka
Karena ,massa katrol dan massa tali diabaikan maka
T1 = T2
W1 + m1.a = W2 – m2.a
m1.a + m2.a = W2 – W1
a (m1+ m2) = g (m2 – m1)
a = g (m2 – m1) / (m1+ m2)
W1 + m1.a = W2 – m2.a
m1.a + m2.a = W2 – W1
a (m1+ m2) = g (m2 – m1)
a = g (m2 – m1) / (m1+ m2)
d.
Penerapan Hukum Newton pada Dua Benda Bergandengan pada Lantai Licin
Ketika dua benda
bergandengan berada pada lantai licin maka berlaku rumus persamaan
∑F = m.a
F – F12 + F21 = m.a
F – F12 + F21 = m.a
karena F12 dan F21 merupakan
pasangan gaya aksi reaksi yang saling meniadakan maka
F = (m1 + m2) a
e.
Penerapan Hukum Newton pada Benda digantung Dengan Dua Utas Tali dalam Keadaan
Setimbang
∑F = 0
kompnen ∑F kita pecah menjadi ∑Fy dan ∑Fx
kompnen ∑F kita pecah menjadi ∑Fy dan ∑Fx
∑F y = 0
berlaku persamaan pada sumbu y
berlaku persamaan pada sumbu y
T1 sin β + T2 sin α + T – T – w = 0
T1 sin β + T2 sin α – w = 0 …. (1)
T1 sin β + T2 sin α – w = 0 …. (1)
∑Fx = 0
berlaku persamaan pada sumbu x
T1 cos β – T2 cos α = 0
T1 cos β = T2 cos α …. (2)
T1 cos β = T2 cos α …. (2)
untuk mencari T1 dan T2 sobat bisa mensubtitusikan
persamaan (2) ke persamaan (1) sehingga didapat rumus
0 Comments