STRUKTUR ISI PIDATO PERSUASIF DAN UNSUR YANG HARUS DIPERHATIKAN UNTUK MENDAPATKAN SIMPULAN PIDATO PERSUASIF

Pidato Persuasif

Struktur Isi Pidato Persuasif dan Unsur yang Harus Diperhatikan Untuk Mendapatkan Simpulan dari Pidato Persuasif. Pidato persuasif merupakan seni mengungkapkan pendapat secara jelas dan logis. Pidato persuasif sering juga disebut pidato yang bertujuan untuk meyakinkan audien untuk melakakukan sesuatu. Contoh pidato persuasif adalah saat sesorang berpidato atau memberi sambutan di hadapan orang lain, misalnya, pada acara syukuran keberhasilan tertentu seperti berhasil menjuarai suatu lomba, lulus ujian dan kesempatan lain yang mengharuskan kita berbicara di hadapan orang lain.

Dalam kesempatan yang lebih resmi, kita perlu menyatakan pendapat kepada banyak orang. Kita menyuarakan apa yang menladi kepedulian kita. Kita harus peduli kepada hal-hal baik tentang apa pun kepada siapa pun. Sebagal makhluk ciptaan Tuhan yang paling unggul, sudah seharusnya kita menjaga alam semesta agar bermanfaat bagi seluruh umat manusia di mana pun berada. Kita tidak dapat hidup sendiri. Hidup kita terkait dengan banyak orang di seluruh muka bumi. Kerusakan yang teijadi di lingkungan kita akan berdampak ke tempat lain.

Bagi sebagian orang kesempatan berbicara di hadapan orang banyak terasa menakutkan. ini masalah mental yang harus diatasi. Suatu saat apakah di sekolah atau di tempat kerja, akan ada saatnya kita diminta berpidato meski hanya singkat, situasi tidak resmi, dan di hadapan teman-teman sendiri. Tidak usah cemas apalagi takut. Langkah-langkah berikut akan membantu kalian merasa percaya diri, mulai dan proses penulisan hingga dapat berpidato dalam situasi dan kondisi apa pun. Penulisan dan persiapan yang baik akan membuat lebih percaya diri.

Bagaimana Struktur Isi Pidato Persuasif ? Pidato persuasif termasuk ke dalam teks eksposisi. Teks eksposisi umumnya dimulai dengan suatu pendahuluan, pernyataan posisi yang memberikan pendapat atau sudut pandang pengarang. Bagian berikutnya memiliki serangkaian argumen logis yang meyakinkan audiens mengapa posisi itu diambil. Simpulan untuk memperkuat atau menyimpulkan pandangan si pembicara. Jadi Struktur Isi Pidato Persuasif pada umum terdiri dari 1) Pernyataan Posisi; 2) Tahap Argumen dan 3. Penguatan.

Pernyataan Posisi, merupakan merupakan pendapat atau pendirian yang diambil penulis (pembicara) terhadap suatu persoalan, misalnya apakah posisimu terhadap persoalan remaja dan bela negara. Dalam eksposisi tulis, kamu sebaiknya melihat persoalan aktual di masyarakat dan dianjurkan menulis sesuatu untuk mengekspresikan dukungan atau kepedulian.

Tahap Argumen merupakan tahap menyampaikan argumen secara logis, dibuktikan dengan alasan, contoh-contoh, bukti pakar, dan informasi statistik, serta lainnya. Setiap pengembangan pikiran atau argumen berisi sejumlah kalimat. Setiap paragraf disusun dengan kalimat topik yang berkaitan dengan gagasan utama paragraf sebelumnya. Hampir semua paragraf memiliki satu gagasan utama yang dikembangkan dan membentuk bagian dan teks eksposisi keseluruhan.

Penguatan Pernyataan Posisi. Pada tahap ini letak argumen ditonjolkan. Simpulan posisi berdasarkan argumen yang telah disajikan memperkuat pernyataan posisi. Berikut yang harus diperhatikan dalam memperkuat posisi.
1. Memperkuat pernyataan posisi dan menekankan pikiran utama dengan penggunaan suara berbeda, nada, tinggi-rendah, mimik, bahasa tubuh, dan gestur.
2. Argumen sebaiknya dikembangkan secara logis dan didukung oleh bukti-bukti. Tidak bisa hanya sekadar berdasarkan emosi dan intuisi.
3. Tabel, diagram, foto, dan gambar dapat digunakan dengan dampak hebat dalam eksposisi lisan dan tulis. Penyajian dengan menggunakan powerpoint sangat membantu.

Berikut ini merupakan unsur yang harus diperhatikan untuk mendapatkan simpulan dari pidato persuasif, adalah sebagai berikut:
1. Pembukaan. Apakah pidato memiliki pemhukaan yang kuat, cara pembukaan yang kuat ada lima unsur sebagai berikut.
a. Merebut perhatian, melalui pernyataan yang dramatis atau dengan bantuan visual
b. Hubungan dengan audiensi. Menunjukkan kesamaan dan empati kepada audiensi.
c. Kelayakan. Tunjukkan bahwa kamu Iayak berbicara tentang topik, sebab pengalaman personal atau profesional yang kamu lakukan. Lakukan dengan santun dan herdasarkan data.
d. Tujuan. Jelaskan apa harapanmu setelah pidato selesai.
e. Peta jalan. Katakan kepada audiens pokok-pokok pikiran pidato.
2. Isi. Isi pidato sebaiknya berisi pokok pikiran yang disertai alasan meyakinkan untuk mendukung pandanganmu. Susun secara logis, gunakan sumber tepercaya. contoh yang logis, dan dikenal audiens.
3. Penutup. Cara menutup pidato yang menarik dan mengesankan.

Demikian penjelasan singkat tentang Struktur Isi Pidato Persuasif dan Unsur yang Harus Diperhatikan Untuk Mendapatkan Simpulan dari Pidato Persuasif. Moga-moga ada manfaatnya. Selamat belajar. 


Post a Comment

0 Comments