![]() |
UNSUR-UNSUR TEKS BERITA, STRUKTUR DAN KAIDAH TEKS BERITA |
Pengertian Teks Berita adalah suatu teks yang
berisi tentang segala peristiwa yang terjadi di dunia yang disebarkan melalui
berbagai media seperti radio, televisi, internet, situs web, maupun media yang
lainnya. Teks berita berisi fakta, tetapi tidak semua fakta dijadikan berita.
Pengertian lain teks berita adalah teks yang didalamnya mengandung sebuah informasi tentang suatu peristiwa,
kejadian, fenomena alam dan lain sebagainya dan bersifat publikatif atau
memiliki tujuan untuk memberikan informasi berita kepada pendengar dan
pembacanya. Dalam dunia pendidikan, teks berita sendiri mengambil peran penting
karena dijadikan bahan ajar pada kurikulum 2013.
Menurut para ahli pengertian
teks berita adalah sekumpulan teks yang apabila dibaca akan memberikan sebuah
informasi spesifik tentang satu peristiwa, fenomena, dan kejadian yang
berlangsung dalam kehidupan. Struktur teks berita pada dasarnya sangat kompleks
namun satu hal yang perlu kita ingat adalah teks berita harus memiliki kaidah
kebahasaan dan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya.
Dalam kehidupan sehari-hari pengertian teks berita dan contoh teks berita sudah banyak beredar di berbagai media elektronik dan cetak seperti televisi, radio, koran dan lain sebagainya. Jika dikaji lebih dalam lagi teks berita memiliki ciri-ciri yang sangat mencolok yakni dapat menimbulkan kontroversi dan menggunakan bahasa yang terkesan formal.
Adapun yang dimaksud dengan
tanggapan terhadap teks berita adalah sambutan terhadap suatu berita. Isinya bisa berupa kritik atau
komentar terhadap isi berita atau bahasa yang digunakan. Biasanya tanggapan berkaitan dengan pemberitaan, aspek yang ditanggapi bisa berkenaan
dengan isi beritanya itu sendiri dan kebahasaannya. Contoh (a) dan (b)
merupakan tanggapan berkaitan dengan isi dan struktur berita. Contoh (c)
berkaitan dengan aspek bahasanya.
Struktur
dan Kaidah Teks Berita. Berdasarkan struktur atau susunannya,
teks-teks berita dapat kita kelompokkan ke dalam dua bagian, yakni berupa
informasi yang penting dan informasi yang tidak penting. Informasi penting disebut juga pokok-pokok
informasi atau unsur-unsur berita (utama). Dalam ilmu jurnalistik atau ilmu
persuratkabaran, pokok-pokok informasi terangkum dalam rumus 5 W + 1H. Dalam
bahasa Indonesia, pokok-pokok informasi itu dapat pula disingkat dengan
ADIKSIMBA (Apa, DI mana, SIapa, Mengapa, BAgaimana).
Berikut ini Contoh pertanyaan terkait rumus 5 W + 1H atau ADIKSIMBA
a. Apa (what)
peristiwanya?
b. Siapa (who) yang
mengalami peristiwa itu?
c. Di mana (where)
terjadinya peristiwa itu?
d. Kapan (when)
terjadinya peristiwa itu?
e. Mengapa (why) peristiwa itu terjadi?
f. Bagaimana (how) proses peristiwanya?
Keenam pertanyaan itu lazim
ditempatkan di bagian awal pemberitaan yang kemudian sering disebut sebagai
unsur-unsur berita. Bagian ini disimpan pada bagian kepala berita (lead) dan tubuh berita. Adapun susunan dari
unsur-unsur berita itu bisa variatif, misalnya ada yang didahului dengan
penyajian "apa", ada pula yang diawali dengan "kapan".
Pertanyaan "bagaimana" biasanya ditempatkan pada bagian badan berita.
Informasi yang kurang
penting yang lazim disebut pula uraian atau ekor berita. Bagian ekor berada
setelah kepala atau tubuh berita. Perhatikan, berita tentang letusan Gunung
Slamet. Ekor berita yang dimaksudkan berupa sejarah letusan Gunung Slamet serta
informasi tentang banyak letusan. Bagian ini tidak memiliki kaitan langsung dengan
judul beritanya. Dengan struktur penyajian yang semacam itulah, susunan
informasi di dalam suatu pemberitaan
tersaji dalam pola piramida terbalik. Bagian awal merupakan bagian pokok dan
semakin ke bawah berita itu merupakan perincian-perinciannya yang sifatnya
cenderung tidak penting.
Lalu bagaimana Kaidah Kebahasaan
Teks Berita. Pada umumnya Kaidah-kaidah Kebahasaan Teks Berita adalah sebagai
berikut.
a.
Penggunaan bahasa bersifat standar (baku). Hal ini untuk menjembatani pemahaman
banyak kalangan. Bahasa standar lebih mudah dipahami oleh umum. Bahasa-bahasa
yang bersifat populer ataupun yang kedaerahan akan dihindari oleh media-media
nasional.
b.
Penggunaan kalimat langsung sebagai variasi dari kalimat tidak langsungnya.
Kalimat langsung ditandai oleh dua tanda petik ganda ("…") dan
disertai keterangan penyertanya. Penggunaan kalimat langsung terkait dengan
pengutipan pernyataan-pernyataan oleh narasumber berita.
0 Comments